Jumat, 05 Mei 2017

BUKU BESAR PERUSAHAAN JASA DAN NERACA SALDO

Buku Besar Akuntansi

Buku besar / Ledger adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan tahapan catatan terakhir dalam akuntansi book of final entry yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikanyang berasal dari jurnal.
Akun buku besar kadang-kadang tidak mencerminkan data secara rinci, seperti rekening Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang. Untuk mengetahui Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang secara rinci, diperlukan rekening-rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu buku atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar pembantu (subsidiary ledger). Dengan demikian ada buku besar pembantu utang, buku besar pembantu piutang dan buku besar pembantu barang dagang.

Bentuk Buku Besar

Bentuk Buku Besar yang biasa digunakan adalah : 
1. Bentuk T (T account) Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana dan hanya berbentuk seperti huruf T besar. Sebelah kiri menunjukan sisi Debet dan sebelah kanan menunjukan sisi Kredit. Nama akun diletakan di kiri atas dan kode akun diletakan di kanan atas. Contoh buku besar bentuk T :
Nama Akun : Kas                                                                                      Kode : 101


2.Bentuk Skontro; Buku besar bentuk skontro biasa disebut bentuk dua kolom. Skontro artinyasebelah menyebelah(dibagi dua) yaitu sebelah debet dan sebelah kredit. Contoh buku besar skontro : 
Nama Akun : Utang Usaha                                                                                    Kode : 201

Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Tanggal
Keterangan
Ref
Kredit











3. Bentuk  staffle (berkolom saldo tunggal)
Bentuk ini digunakan jika diperlukan penjelasan dari transaksi yang realtif banyak. contohnya dibawah ini :



4. Bentuk Staffle berkolom saldo rangkap
Bentuk ini hamper sama dengan bentuk kolom saldo tunggal. Hanya perbedaannya kolom saldo dibagi dua kolom yaitu kolom debet dan kolom kredit, contohnya di bawah ini :



Keterangan:
1.        Diisi tanggal transaksi secara kronologis
2.        Diisi penjelasan transaksi
3.        Diisi sumber posting dan halaman jurnal
4.        Diisi jumlah uang yang didebet
5.        Diisi jumlah uang yang dikredit
6.        Dan 7 Diisi saldo uang yang didebet ataupun dikredit

Posting ke buku besar

Pencatatan ke  dalam Buku Besar (Posting)
Pencatatan saldo awal dari data neraca awal (jika perusahaan sudah berdiri sebelum periode bersangkutan). Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo debet dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit. Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan.
Pencatatan nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku besar yang bersangkutan
Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit.
Sebagai contoh pada tanggal 1 Juli 2006 cleaning service Khrisna menerima uang tunai sebesar Rp 30.000.000,00 sebagai setoran investasi Khrisna dalam perusahaannya.
Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :



Teknik Pengkodean Buku Besar

Pengkodean kolom Reff dalam Buku Besar diambilkan dari Buku Jurnal pada saat transaksi dipindahkan ke Buku Besar, atau dengan kata lain bahwa pemberian kode di buku besar dilakukan saat posting dilakukan. Misalnya dalam kolom referensi (Ref) Buku Jurnal ditulis nomor 111 dan 311. Artinya data yang bersangkutan sudah dipindahkan ke dalam buku besar akun nomor 111 dan 311. Dalam buku besar akun yang di debit (Kas) dalam kolom referens ditulis JU-1 artinya data yang bersangkutan diposting dari Jurnal Umum halaman. Demikian pula untuk akun yang di kredit.

Pengertian Neraca Saldo

Neraca Saldo merupakan suatu buku yang mmepunyai isi berupa daftar yang menerangkan kumpulan saldo berasal dari data yang dipunyai oleh setiap rekening dari pihak- pihak terkait. Neraca saldo biasanya mempunyai beberapa kolom utama yang digunakan dalam melakukan sautu pendataan. Kolom – kolom tersebut antara lain yaitu kolom neraca itu sendiri, kolom harga pokok produksi, kolom perkiraan besar kecilnya keuntungan atau kerugian dari suatu transaksi dan kolom pembelian serta penjualan. Neraca Saldo pada umumnya dikeluarkan pada saat periode akhir untuk digunakan sebagai bahan evaluasi. Hal ini dikarenakan neraca ini akan menunjukan kesetabilan perekonomian yang didapat melalui suatu kegiatan ekonomi yang dijalankan selama prosesnya.

Fungsi Neraca Saldo

Neraca Saldo mempunyai fungsi untuk mendeteksi setiap kesalahan matematika yang telah terjadi dalam sistem akuntansi double-entry yakni pembukuan berpasangan. Dalam neraca bila disediakan dan terdapat total debit sama dengan total kredit yang dipaparkan secara jelas maka bisa dikatakan bahwa neraca saldo dianggap seimbang serta tidak boleh ada kesalahan matematika yang ditemui dalam buku besar akutansi pihak tersebut. Tapi, ini tidak berarti tidak ada kesalahan dalam suatu sistem akuntansi perusahaan. misalnya, transaksi diklasifikasikan tidak benar atau mereka hanya hilang dari sistem masih bisa ada suatu kemungkinan kesalahan akuntansi yakni berupa materi yang tidak akan terdeteksi oleh prosedur neraca saldo.

Neraca saldo juga bisa berupa sebuah worksheet pembukuan di mana saldo semua buku besar yang dikompilasi ke dalam kolom debit dan kredit. Suatu perusahaan menyiapkan neraca saldo secara berkala, biasanya pada akhir setiap periode pelaporan. Tujuan umum menghasilkan neraca saldo yaitu untuk memastikan entri dalam sistem pembukuan perusahaan secara matematis dan benar. Neraca saldo biasanya disiapkan oleh pemegang buku atau akuntan yang sudah menggunakan daybooks atau buku harian akutansinya untuk mencatat sebuah transaksi keuangan dan kemudian mempostingnya ke buku besar nominal dan buku besar pribadi. Neraca saldo merupakan bagian dari sistem pembukuan double-entry dan menggunakan format account ‘T’ klasik untuk menyajikan nilai-nilai yang didapat melalui segala kegiatan ekonomi yang berupa transaksi debit dan kredit.

sumber: jurnal-akuntansi.blogspot.co.id/2012/07/buku-besar-akuntansi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar